Kamis, 25 Oktober 2018


Rawlins (1997) menjelaskan empat elemen yang menjadi dasar perspektif dialektika. Pertama, totalitas (totality). Elemen pertama ini menyatakan bahwa orang-orang yang terlibat dalam sebuah hubungan akan saling bergantung (interdependent). Artinya, apabila sesuatu terjadi pada salah seorang yang terlibat dalam suatu hubungan, maka orang lain yang terlibat dalam hubungan tersebut ikut terdampak juga. Sebagai contoh (baca Teori Dialektika Relasional : Studi Kasus), apabila Jeff mendapatkan promosi dari perusahaan yang memaksanya sering bepergian, akan berdampak pada upaya Eleanor menghadapi ketidakhadirannya. Eleanor mungkin akan berusaha mencari sebanyak-banyaknya teman, yang mana akan berdampak ketika Jeff pulang ke rumah. Jeff harus bertemu dengan orang-orang baru, dan berbagi waktu kebersamaan antara Eleanor dengan mereka.

Sebagai tambahan, elemen totalitas dapat juga berarti bahwa konteks sosial dan budaya memengaruhi proses berkomunikasi dalam hubungan “melibatkan interkoneksi konstan dan pengaruh timbal balik dari berbagai faktor individual, interpersonal, dan sosial”. Misalnya, hubungan Eleanor dan Jeff dipengaruhi oleh lingkaran sosial mereka, tempat tinggal mereka di San Fransisco, serta momen bersejarah yang mereka alami bersama.

Kedua, elemen kontradiksi yang menunjuk pada oposisi : dua hal yang saling bertentangan. Dapat dikatakan, kontradiksi merupakan hal pokok dalam pendekatan dialektika. Dialektika merupakan hasil oposisi. Ketika Eleanor ingin mengatakan bahwa dia sangat mencintai Jeff, tapi juga mencoba menahannya untuk menjaga citra diri, Eleanor sedang mengalami kontradiksi.

Ketiga gerakan (motion), merujuk pada hubungan yang bersifat prosedural dan perubahannya seiring waktu. Ketika Eleanor membandingkan hubungannya dengan Jeff saat ini dengan dua tahun silam, dia sedang melakukan elemen gerakan (motion). Dapat dikatakan elemen gerakan ini terjadi saat kita berpikir dan merefleksikan hubungan kita dengan orang lain, membandingkan bagaimana relasi saat ini dengan ketika terbentuk pertama kali. Tidak hanya hubungan pasangan kekasih, motion ini dapat terjadi dalam bentuk relasi lain; seperti pekerjaan, sekolah, hubungan antartetangga, dan sebagainya.

Terakhir, elemen praktek (praxis), bahwa manusia adalah penentu pilihan. Meskipun manusia tidak memiliki kebebasan mutlak dalam segala hal dibatasi oleh pilihan sebelumnya, oleh pilihan manusia lain, dan oleh kondisi sosial dan budaya, manusia tetap merupakan pembuat pilihan yang sadar (conscious) dan aktif. Sebagai contoh, Eleanor memilih bersama Jeff, dan pilihan ini membatasi pilihan lain yang dibuatnya. Eleanor harus bersama dengan orangtua dan saudara-saudara Jeff ketika mereka sedang berlibur bersama. Mungkin sebenarnya Eleanor terlalu suka bersama keluarga Jeff, namun karena mencintai Jeff, mau tidak mau dia harus menghabiskan waktu bersama mereka. Dapat dikatakan, Jeff dan Eleanor tidak dapat memilih masa dan tempat dimana mereka dilahirkan, namun pilihan mereka dibentuk oleh budaya dimana mereka berada. Andaikan mereka hidup pada tahun 1950-an misalnya, mereka tidak mungkin hidup bersama dalam satu rumah tanpa adanya ikatan pernikahan.

*) Artikel ini dipindahkan dari laman cakganjar.com pada tanggal 25 Oktober 2018Baca lebih lanjut buku West & Turner yang berjudul Introducing Communication Theory, terbitan tahun 2004 oleh McGraw-Hill (New York). Gambar diambil dari laman keywordsuggests.funtstitch.ru

Post a Comment: